Kasinoonline88 – Pada beberapa hari lalu NBA mengumumkan bahwa mereka sudah tidak terlibau dengan Akademi sekolah Basket Xinjiang selama lebih dari satu tahun. Hal ini dikarenakan sang senator memberikan alasan disana adalah “salah satu zona kemanudiaan terburuk di dunia”.
Penyebab NBA Putuskan Hubungan dengan China
National Basketball Association alias Asosiasi Bola Basket Nasional menarik diri dari Xinjiang, China. Asosiasi Bola Basket Nasional mengaku telah menyetop kerja sama dengan akademi basket di Xinjiang, lokasi di mana China mendapat kecaman dunia internasional atas perlakuannya terhadap minoritas.
AFP memberitakan bahwa hal ini terungkap lewat sebuah surat yang dirilis Marsha Blackburn, Senator Amerika Serikat dari Tennessee, pada 21 Juli 2020. Surat itu berisi jawaban Asosiasi Bola Basket Nasional terhadap pertanyaan Blackburn terkait Xinjiang.
surat yang disiarkan online oleh Senator Marsha Blackburn, liga profesional basket AS juga mengatakan telah kehilangan pendapatan “ratusan juta dolar” setelah perusahaan penyiaran Cina membatalkan pertandingannya tahun lalu di tengah pertikaian sengit yang dipicu ketika seorang eksekutif Houston Rockets menyatakan dukungannya kepada gerakan unjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong.
Dalam surat itu ada pernyataan Deputi Asosiasi Bola Basket Nasional , Mark Tatum. Dia menerangkan bahwa Asosiasi Bola Basket Nasional tak lagi memiliki hubungan dengan akademi basket di Xinjiang.
“NBA sudah tidak terlibat dengan akademi basket di Xinjiang selama lebih dari satu tahun. Hubungan kami dengan mereka telah disetop,” tulis Tatum dalam surat itu.
Lebih dari satu juta etnis Uighur dan suku minoritas lainnya yang sebagian besar warga Muslim etnis Turki, digiring ke kamp-kamp interniran Xinjiang untuk menjalani indoktrinasi politik, kata para pembela hak asasi manusia dan para pakar.
Mengutip AFP, China terus ditekan Amerika Serikat dan mitra-mitra dagang dalam berbagai isu, termasuk isu Xinjiang.
“Dampak finansial dari tidak tayangnya pertandingan NBA di televisi China sangat signifikan. Kami mengestimasi kehilangan pemasukan mencapai ratusan juta dolar AS,” ungkap Tatum.
China sendiri adalah pasar paling menguntungkan untuk NBA setelah AS. Namun, kejadian penyetopan penyiaran pertandingan mengancam hal itu.Jika kamu tertarik dengan dunia olahraga wajib daftarkan diri mu di Realbola sekarang juga.
