Bodrex Remaja Putus Sekolah yang Viral

Aris Munandar alias Bodrex yang lahir 4 Mei 2000 ini, kini juga harus banting tulang menyekolah adik-adiknya dan mengasapi dapur rumah neneknya.

BANDA ACEH – Kisah Aris Munandar (19) alias Bodrex, remaja putus sekolah asal Bireuen yang viral di media sosial karena aksinya membersihkan lumpur di jalan, menyedot perhatian warga.

Tidak hanya di dunia maya, rasa simpatik dan kagum terhadap Bodrex juga disampaikan secara langsung oleh beberapa kalangan.

Seperti yang dilakukan oleh dua anggota TNI yang berdinas di Kodim 0111 Bireuen.

Memakai atribut lengkap, dua prajurit TNI AD ini mendatangi Bodrex di rumahnya, memberi motivasi dan semangat kepada remaja putus sekolah yang menjadi tulang punggung bagi tiga adiknya yang masih kecil itu.

Kabar kedatangan dua prajurit TNI ke rumah Bodrex disampaikan oleh pemilik akun FB Amar Aceh.

“Setelah beberapa hari yang lalu tulisan saya di Fecebook tentang “(Bodrex) Remaja Bireuen yang membersihkan lumpur di jalan ” viral dan di muat oleh media ternama di Aceh (Serambi indonesia), hari ini bodrex kedatangan 2 Tamu anggota TNI ( provos) Kodim 0111 Bireuen di tempat kerja nya,” tulis Amar Aceh.

Menurut Amar, dua anggota TNI Kodim 0111 Bireuen itu datang karena merasa penasaran dan juga iba dengan kehidupan bodrex setelah membaca berita yang viral.

“Dua anggota TNI bersilaturrahmi dan mengajak diskusi dengan ‘bodrex’ lebih dalam tentang sehari-hari bodrex dan ketiga adiknya beserta neneknya,” ungkap Amar.

“Setelah mendengar kisah kehidupan keluarga bodrex kedua anggota TNI dari Kodim 0111 Bireuen, memberikan sedikit rezeki (bantuan) kepada bodrex, atas dedikasi yang telah peduli terhadap sesama,” kata Amar Aceh ketika dihubungi Serambinews.com melalui fasilitas messenger Facebook.

Diberitakan sebelumnya, Jagat dunia maya belakangan ini heboh dengan tindakan seorang remaja di Bireuen yang membersihkan jalan berlumpur seorang diri.

Remaja yang disebut di media sosial facebook bernama Bodrex itu terekam kamera netizen sedang membersihkan jalan berlumpur di Desa Blang Seupeng, Kecamatan Jeumpa, Bireuen.

Video ini mendapat respons positif dan beragam komentar empati yang begitu besar kepada sang remaja itu.

Mereka memberi apresiasi kepada Bodrex atas inisiatifnya membersihkan lumpur di jalan tersebut yang baru saja diguyur hujan deras demi kelancaran lalu lintas dan kenyamanan pengendara.

Inisiatif Bodrex membersihkan jalan tersebut membuat banyak kalangan merasa tergugah.

Sebagian lainnya menanggapinya dengan penuh tanda tanya.

Ditemui kasinoonline88.com Senin (21/10/2019) malam, Bodrex mengatakan sudah ditinggalkan kedua orang tuanya sejak kelas satu SD.

“Sejak ayah dan mamak berpisah, saya bersama tiga adik-adik saya yang masih kecil saat itu, tinggal bersama nenek di Desa Blang Seupeung,” ujar Bodrex.

Aris Munandar yang lahir 4 Mei 2000 ini, kini juga harus banting tulang menyekolah adik-adiknya dan mengasapi dapur rumah neneknya.

“Hari-hari saya bekerja sebagai buruh harian di usaha perabotan warga di desa saya,” ujar Bodrex.

Menjadi buruh harian di usaha perabotan, sehari-hari Bodrex mengaku hanya mendapatkan upah Rp 60.000.

“Upah sebesar itu saya simpan dan saya tabung, sehari-hari saya harus memberi jajan untuk dua adik saya yang masih bersekolah di SMPN 3 Jeumpa, Bireuen,” katanya.

Bodrex sendiri juga mengaku sempat bersekolah sampai kelas satu di SMAN 1 Jeumpa, Bireuen.

“Karena tidak ada uang, saya harus berhenti sekolah, karena saya harus membiayai adik-adik saya sekolah dan nenek yang sudah tua di rumah,” sebut Bodrex.

Namun di balik kesibukannya bekerja sebagai buruh harian, Bodrex ternyata juga aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Bireuen.

“Saya juga aktif sebagai relawan kemanusian di organisasi kemanusian Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Bireuen,” ujar Bodrex.

Hal itu juga dibenarkan oleh Ketua MRI Bireuen, Hidayatullah alias Dayat.

Katanya Dayat, Bodrex selama ini memang sangat aktif sebagai relawan.

“Dengan hadirnya Bodrex di MRI, suasana sangat ceria, ia sangat pintar menyembunyikan kepedihan hidupnya,” kata Dayat.

Pengakuan mengejutkan

Dalam percakapannya yang ditulis dalam status yang menyertai video tersebut, ternyata ada sesuatu hal yang tidak pernah disangka mengapa Bodrex berinisiatif membersihkan lumpur jalan seorang diri.

Menurut Amar Aceh, sosok Bodrex memang remaja hebat dan berjiwa sosial tinggi.

Ia menceritakan, setelah ayah dan ibu Bodrex berpisah, ibunya memutuskan untuk menjadi TKW di negeri jiran.

Saat ini Bodrex menjadi kepala keluarga bagi tiga adiknya.

Ia terpaksa putus sekolah agar bisa bekerja menghidupi tiga adiknya yang masih bocah.

“Waktu itu (saat berhenti sekolah) nilai rapornya enggak jelek-jelek banget. Dia menjelma menjadi orang kuat padahal badannya kecil, dia enggak peduli kata-kata orang terhadapnya, yang penting asal pulang sore dapat uang, itu cerita singkat terhadap kondisi keluarga bodrex,” tulis Amar.

Amar kemudian menjelaskan tentang aksi Bodrex membersihkan lumpur di jalanan itu.

“Setelah hujan turun cukup deras di sebagian wilayah Kecamatan Jeumpa, drainase di desa dia tidak sanggup menampung air yang mengalir begitu deras, sehingga air meluap di badan jalan penuh dengan lumpur,” tulis Amar.

“Nah!!! entah apa yang ada dalam pikiran dia, remaja yang pernah mengikuti organisasi PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII) ini, tiba-tiba dia membawa grek, canggkul dan skrup, saya pun penasaran terhadap tingkah laku sibodrex remaja satu ini,” lanjut dia.

Amar kemudian bertanya kepada Bodrex perihal tentang motivasinya membersihkan jalan berlupur seorang diri.

Ternyata jawaban Bodrex amat mengejutkan dan di luar perkiraan Amar sebelumnya.

“Karna dengan hati penasaran Saya pun mencoba mengajak dia berbicara, saya bertanya pada dia. ‘Bodrex kenapa kamu mau melakukan ini, apakah kamu di bayar oleh kepala desa atau perangkat untuk membersihkan lumpur di badan jalan?’, tulis Amar di status facebooknya.

Awalnya Bodrex tidak begitu tertarik merespons pentanyaan Amar.

Namun setelah beberapa kali ditanyatakan, akhirnya remaja itu buka suara.

Jawaban remaja tersebut menyentak netizen dan bikin yang membacanya terharu dan ada pula yang meresponsnya dengan emoji tangisan.

Berikut penuturan Bodrex seperti ditulis Amar Aceh di status akun facebooknya.

“Pertama dia tidak merespons pertanyaan saya, dia tetap membersihkan lumpur di badan jalan, beberapa kali saya bertanya dengan pertanyaan sama, akhirnya dia menjawab.

‘bg Amar? (jari telunjuk dia menunjuki mata nya sebelah kanan) mata saya yang satu ini bg amar gak bisa melihat lagi, kenapa bodrex? (tanya saya)

Ini bg amar saya terpeleset hingga jatuh dengan kereta, gara-gara lumpur begini juga, tapi waktu itu mata saya biasa aja, cuma bengkak biasa, cuma karna saya tidak punya uang dan ketidak tahuan saya waktu itu bg amar, sehingga mata saya begini bg amar, mungkin memang saya ditakdirkan Oleh Allah hanya satu mata yang masih bisa melihat bg amar.

Cukup saya aja bg amar yang merasakan dengan melihat satu mata, saya tidak di kasih uang oleh siapapun, saya lakukan ini dengan tulus, hanya ini yang bisa saya bantu, kusus nya warga desa saya ( blang seupeng) umum nya pengguna jalan bg amar’.

Mendengar jawaban itu, Amar tercengang dan malu.

“Dalam hati saya, semoga apa yang kamu lakukan hari ini menjadi amal ibadah di kemudian hari, kamu remaja yang hebat, tanpa pecitraan, tanpa imbalan apa-apa, kamu mau melakukan itu dengan tulus hati, kamu salah satu remaja yang pernah saya kenal dengan sosial tinggi, kamu hebat drex…” tulis Amar di akhir status facebooknya tentang sosok Bodrex, si remaja Bireuen yang hebat.

Scroll to Top